Kalau urusan beli sayur, aku pribadi lebih prefer beli langsung di pasar basah. Karena menurutku sayurannya lebih seger udah gitu per untingnya banyak (per unting itu istilahnya per iket). Pokoknya kelihatan beda deh ungtingan yang di supermarket dan pasar basah. Mana klo di sana lebih mahal ya kan, jadi opsi nglayap ke pasar lebih oke kalau untuk berburu sayur. Itu sih menurutku, hehe...
Pasar tradisional daerah Permata Tangerang itu patokannya depannya Giant Permata tapi agak maju dikit. Dia deket kali juga tapi aku ga tau nama kalinya apa. Nah, dia memang bentuknya pasar dadakan ya. Jadi ga gede. Cuma ada beberapa kedai sayur, ikan, dan juga buah. Yang sederet sederet tapi ada 2 bagian dan posisinya berseberangan.
Ikan adanya di pinggir. Macem-macem tuh yang dijual. Ada udang, kepiting, rajungan, kerang, dan ikan segar lainnya. Ikan yang sudah diasinkan juga ada sih, tapi masuknya ke tukang sayur sebelahnya. Sedangkan buah, kayaknya daerah situ cuma ada 1.
Nah, khusus sayurnya ini, yang aku amati sih lumayan lengkap. Walau kadang harus ke situ pas stok baru datang dari pemasok sehingga sayur masih dalam segar. Juga tempe yang biasanya aku pilih belum begitu jadi sehingga begitu sampai rumah masih enak ketika mau dimasak. Sayur yang biasa ada ya macem-macem mulai dari terong, kapri, wortel, timun, gambas atau oyong, sawi, kubis, bayam, kangkung, labu, bumbon mulai dari bawang merah, bawang putih, cabe rawit, cabe gede baik yang ijo maupun merah, cabe keriting, dll. Juga sebangsa empon-empon macam jahe, kunyit, temulawak, kencur, temu kunci, laos, dsb. Termasuknya lengkap walaupun standnya cuma ada beberapa.
Oh ya, sebenarnya ada satu lagi tuh kedai sayur selain Pasar Permata yang lumayan lengkap juga, namanya kedai sayur daerah regency. Kapan-kapan deh kalau ada kesempatan mau aku ulas juga (Gustyanita Pratiwi).
0 komentar:
Posting Komentar